Rabu, 28 Desember 2011

Ini adalah cara membangkitkan khodam dalam diri kita


Ini adalah cara yang praktis untuk membangkitkan khodam dalam diri kita, kalo sudah berhasil bisa berguna untuk kehidupan kita sesama umat manusia.
Caranya : Silahkan Puasa 1 hari dihari kamis tapi pada waktu bukanya jangan makan yg bernyawa seperti Ikan, Daging dan telor Dll.
Niat puasanya : Nawaitu shoma ghodin liqodoi hajati sunatan lillahi ta’ala
setelah puasa pada malam jumatnya jam 12 malemnya mandi besar, trus pake wangi-wangian yg non alkohol. Menyepi disebuah ruanagn yang sunyi dan tidak ada orang lain serta suara gaduh disana.
Dalam amar tersebut kerjakan sholat hajat 2 rakaat, selesai solat duduk bersila, Hadiahkan Surat Alfatihah ke nabi muhammad SAW, 4 malaikat, 4 sahabat nabi, & syeh abdul qodir al jaelani.
Selanjutnya Baca :
ASSALAMMUALAIKUM YA KHODAMUL MINAL BADANI 21X
( hadir – hadir – hadir ) sambil memukul lantai.
Baca : Yaa bathin 1000x (dibaca pelan dan dalam hati aja)
Kalo memang berhasil ditubuh kita ada khodamnya nanti dia akan datang, kalo sudah datang kita ucapin salam. Terus komunikasi, jangan lupa tanyain cara pemanggilan cepat.
kalo misalkan tidak muncul juga baca :
SYAMHAHIRIN SYAMKHOHIRIN 1000X
kalo sudah datang jangan lupa salam sama tanya cara pemanggilan cepat.
Ini harus dilakukan ditempat yg gelap jadi kamar kita tidk boleh ada cahaya yg masuk.
oya sebelum sholat kita pager diri dulu bacain ayat kursi sambil tahan nafas “ditembakin” ke kiri, kanan, depan, belakang, jadi lo 4x baca ayat kursinya, masing-masing arah 1x. Semoga berguna
Ilmu ilmu koleksi saya yang baru
SHOLAT HAJAT KHUSUS
Laksanakan sholat hajat 2 rakaat pada pukul 24.00
Rakaat 1, setelah Al fatihah, baca Al Ikhlas 10 kali
Rakaat 2, setelah Al fatihah, baca Al Ikhlas 20 kali
Sesudah salam langsung berdiri kembalidan melaksanakan sholat hajat lagi 2 rakaat.
Rakaat 3, setelah Al fatihah, baca Al Ikhlas 30 kali
Rakaat 4, setelah Al fatihah, baca Al Ikhlas 40 kali
Setelah salam, bacalah do’a ini 1 kali
(sebutkan hajatnya) …..
Allahummashalli’alaa sayyidina Muhammadinil aalifil ma’luufi ujbur lii haajati …
TAWASSUL
Yang dimaksud tawassul disini adalah menjadikan lantaran para waliyullah alim ulama’ (kyai) dsb, dalam rangka memohon sesuatu keberhasilan hajat kepada Allah SWT, dengan hadiah bacaan Al Fatihah.
Caranya :
(misalnya Syehk Abdul Qadir Jailani) …..
Catatan : Seseudah sholat hajat khusus, bertawassul kepada :
Rasullullah SAW
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani
Malaikat Muqarrabin
Seluruh kyai/Alim Ulama’
Seluruh ambiyak wa mursalin
Terkhusus, para pemberi ijazah amalan-amalan yang anda kerjakan

kisah kyai

Adalah Kiyai Subhi, kiyai asal  Taman-Pemalang, Kiayi nyentrik ini sering berkunjung ke kediaman Habib Hasyim-Pekalongan.
Orang yang melihat pasti nggak nyangka kalau dia ulama besar, sebab datangnya pake caping; sorbanan terus di capingi. Datangnya sama wali  minal auliaillah, wali  besar pula, Mbah Shaleh Bagusan.
Dulu sebelum dikenal dengan sebutan Mbah Shaleh Bagusan, panggilan beliau Madyai.
Suatu ketika Kiyai Subhi datang ke Habib Hasyim-Pekolngan. Kebetulan Habib Hasyim masih ngajar.
Di ruang tamu Kiyai Subhi ditemani Muhammad Baksyer, dan disuguhi minuman.
Baru saja di persilahkan, tiba-tiba tangannya lumpuh. Habib Hasyim selesai ngajar kaget: loh kok minumannya masih utuh. Ini orang kasyf (tahu hakikat sesuatu) ketemu orang kasyf . Jadi paham; kalau kyai subhi tidak mau minum, pasti karena ada yang tidak beres.
Akhirnya Muhammad Baksyer dipanggil: Muh ta'al! (Muh kesini).
Kemudian ditanya sama Habib Hasyim: Muh kamu beli gula dimana ?
Sudah serah terima belum?
‘Belum’ ! jawab Muhammad Baksyer.
‘Balik!’, Habib Hasyim menyuruh.
Setelah sampai ke toko, Muhammad Baksyer ditanya sama pemilik toko:" ada apa Muh? kata Muhammad baksyer : Aku tadi beli gula tapi belum ijab-qabul, saya mau mengucapkan’aku beli ini’.
‘oh ya, aku jual Muh’, jawab pemilik toko. Saat Muhammad pulang minuman Kiyai Subhi sudah habis.  Tangannya sudah mau disuruh ngangkat minuman.
Ah ada-ada saja, begitulah jika orang kasyf ketemu orang kasyf.  Sumber Habib Lutfi bin Yahya

Minggu, 25 Desember 2011

kisah Mbah Hamid dan Mbah Bisri

Mbah Hamid dan Mbah Bisri


Kebanyakan suwuk (doa mantera) diterapkan dengan air: kyai membaca doa kemudian ditiupkan ke air. Air suwuk itulah yang nantinya menjadi sráná (sarana) bagi yang membutuhkan, misalnya dengan meminumnya atau mengoleskannya ke bagian tubuh tertentu sebagai ikhtiar pengobatan —ingat air yang dicelupi batu ajaibnya Ponari!
Memasuki halaman kediaman Mbah Kyai Abdul Hamid Pasuruan rahimahullah pada suatu sore, Kyai Bisri Mustofa Rembang —Allah yarham— mendapati seorang santri sedang menyirami halaman itu dengan air dari selang untuk menekan debu agar tak berterbangan.
“Sungguh sayang”, gumam Mbah Bisri, “sráná kok dibuang-buang…”
Pintu rumah Mbah Hamid tertutup. Sejumlah orang yang punya hajat hendak sowan, menunggu dengan khusyuk di sekitarnya.
Tanpa sungkan-sungkan, Mbah Bisri meneriakkan salam,
“Assalaamu’alaikum!”
Tak ada jawaban. Orang-orang ngeri melihat kekurangajaran Mbah Bisri, tapi ragu-ragu untuk menegur. Mungkin mereka pikir, kalau usaha Mbah Bisri ada hasilnya, mereka akan ikut untung juga…
“Assalaamu’alaikooom!” teriakan Mbah Bisri lebih keras lagi. Tetap tak dijawab.
Santri yang menyirami halamanlah yang kemudian menegur,
“Maaf, Pak”, katanya, “Mbah Yai sedang istirahat!”
Tak menanggapi teguran si santri, Mbah Bisri malah semakin meninggikan suaranya dengan nada yang nelangsa,
“Yaa Allah Gustiiii….!” ratapnya, “beginilah nasib manusia kotor macam aku ini… mau sowan wali saja kok nggak ditemuiii…!”
Suara berdehem dari dalam, disusul Mbah Hamid membuka pintu.
“Jangan begitu lah, Nda…,” tegur beliau, “sampeyan ini kok mêsthi yang ênggak- ênggak saja…”
”Nda” adalah sapaan akrab antar teman. Beliau berdua memang sama-sama santrinya Mbah Kyai Kholil Harun rahimahullah di Kasingan, Rembang.
Orang-orang —yang sejak lama menunggu— berebut menciumi tangan Mbah Hamid dengan riang-gembira, dan mereka semua dipersilahkan masuk. Tak ada yang ingat untuk mengucapkan terimakasih atas “jasa” Mbah Bisri.
Di ruang tamu, Mbah Bisri pun menyampaikan hajatnya.
“Begini, Nda”, katanya, “sampeyan ‘kan ngerti, aku ini muballigh…”
“Hm…”
“Lha… aku ini belum punya mobil”, Mbah Bisri melanjutkan, “kalau terus-terusan kesana-kemari naik bis umum ‘kan bisa jatuh wibawaku…!”
Mbah Hamid manggut-manggut.
“Terus… maksudmu gimana?” beliau bertanya.
“Yaah… sampeyan yang dekat dengan Pêngéran, mbok sampeyan mintakan mobil buat aku!”
Mbah Hamid tersenyum.
“Ya sudah… ayo…”, beliau mengajak semua orang, “’alaa niyyati Kyai Bisri… al faatihah!” Kemudian menadahkan tangan membacakan doa, diamini yang lainnya.
Begitu doa selesai dibaca, Mbah Bisri langsung menyerobot,
“Mereknya apa, Nda?”
_______________________________
Catatan tambahan:
  1. Sumber cerita: Gus Mus
  2. Jawaban Mbah Hamid atas pertanyaan Mbah Bisri: “Kalau ’ndak Fiat ya Holden”.
  3. Tak lama sesudah didoakan Mbah Hamid, Mbah Bisri memperoleh uang min ĥaitsu laa yaĥtasib yang cukup untuk membeli mobil. Gus Mus, yang diperintah mencari mobil untuk dibeli, mengubek dari Jakarta sampai Surabaya, dan tidak menemukan mobil ditawarkan orang kecuali merek Fiat atau Holden. Akhirnya diperoleh mobil sedan Holden keluaran 1968.

Selasa, 20 Desember 2011

Mencari uang lewat ziddu

Mencari uang lewat ziddu

Pertama Mungkin temen temen pada gak percaya kann ....tapii nie beneran...pasti masih bingung apa itu ziddu...atau mungkin temen temen dah pada tau apa itu ziddu.aku ndiri dapet info dari tetangga sebelah.Tetapi bila masih kurang jelas aku jelasin lagi..wehehehehehehheheee.

ziddu adalah situs free hosting dimana apa bila kita mengupload file kita di sini dan ada yang mendownloadnya maka kita akan mendapatkan komisi dari setiap download.kenapa ziddu.com bisa membayar anggotanya?biaya untuk membayar para anggotanya? logika nya seperti ini (halah.. pake logika segala kaya dosen-dosen lagi nerangin pelajaran azza), semakin banyak file yang kita upload, maka tentunya semakin besar kesempatan situs ziddu di kunjungi oleh pengunjung yang mau mendownload file tersebut, secara tak sadar kita adalah pengunjung situs tersebut. Apabila suatu situs mempunyai traffic yang tinggi misal puluhan ribu atau bahkan jutaan perhari, maka tentu saja menarik minat para pebisnis untuk memasang iklan di situs tersebut dalam hal ini ziddu.com. Jadi dana untuk membayar para anggotanya adalah hasil dari para pemasang iklan (pasang iklan di ziddu tentu harus bayar lho).

Bagaimana hitung-hitungannya? anda akan di bayar sebesar $0.001 dari setiap file yang di download dan komisi akan di bayarkan melalui paypal atau money bookers apabila pendapatan minimal sudah mencapai $10. Masih mau ngitung :

10000 Unique Downloads: $10 USD

50000 Unique Downloads: $50 USD

100000 Unique Downloads: $100 USD

500000 Unique Downloads: $500 USD

1000000 Unique Downloads: $1000 USD

Selain dari file yang di download, kesempatan mendapatkan dollar bisa juga melalui affiliasi atau mengajak orang lain untuk bergabung di ziddu.com. Besarnya komisi dari setiap refferal yang berhasil kita ajak adalah sebesar $0.10. Bagaimana cara mengajak orang lain supaya gabung di ziddu.com? caranya tentu banyak, bisa melalui email ke teman-teman anda (tapi jangan jadi spam dhenk) atau yang lebih efektif pakai blog atau situs kita....

Ada yang mau berminat..gabung disini:

Cengkaruk baja


KHASIAT JAMU CENGKARUK BAJA

cara menelannya dengan menggunakan pisang emas.
Setelah selesai menelan jamu cengkaruk baja tersebut maka dengan izin Alloh SWT, baja baja yang telah masuk dalam pencernaan orang tersebut langsung hancur (dapat dibuktikan tinja orang tersebut akan berwarna hitam). Sedangkan sarinya baja akan meresap keseluruh tubuh.
Orang yang memakan jamu cengkaruk  baja ini insya allah khasiatnya :
1.
Cerdas dan kuat hafalannya,sangat cocok untuk anak-anak sekolah yang sedang Ujian(UN) / santri / mahasiswa.
2.
Memperoleh keselamatan dan keamanan di manapun berada dan kemanapun pergi .
3. Awet muda walaupun umur bertambah wajah tidak berubah.
4. Selamat dari fitnah zhohir maupun gaib (Aman dari semua jenis sihir dan santet/parang maya).
5. pengasihan sewaktu mengajar atau berjualan (cocok untuk  guru/pedagang).
6. Memperoleh haebah wibawa.
7. Tambah cerdas akalnya dan tambah lancar bicaranya serta tambah PD.
8. Tambah lancar rezekinya.
9. Cepat jodohnya.
10. Tambah sehat badannya dan dijauhkan dari berbagai penyakit..
11. Tenaganya tambah kuat dan tidak mudah lelah.
12. Luka cepat sembuh.
Tidak ada resiko dunia akherat, namun ada Pantangan yaitu :
1.Tidak boleh makan pisang lebih dari 3 biji dalam satu majlis/ satu tempat.
2.Tidak boleh sombong/takabbur dan menyalahi/menyakiti orang .semua itu karena ridho allah semata.
maaf untuk cengkaruk baja tidak bisa dikirim,harus memakan/meuntalnya dihadapan saya sendiri.

Mau Sholat Jum’at Di Mana? (Tanya jawab dengan Habib Lutfi bin Yahya)


Assalamu’alaikum…..
Nuwun Sewu….Saya masih sekolah di SMK N 2 Pekalongan….Saya mau tanya…permasalahan tentang sholat jumat…Di sekolah saya ada musholla….Mushola tersebut di gunakan untuk jumatan setiap hari jumat…jamaahnya dari siswa dan para guru disekolah itu… Saya bingung…..Musholla kok digunakan untuk jumatan..Dan jamaahnya pun bukan mukim…,Saya pernah mempelajari dalam kitab Fathul Qorib kan untuk jamaah Jumat itu harus Mukim…. Terus saya juga bingung jumlah jamaah di sekolah itu ada 40 orang atau tidak…kalau nggak salah kan syarat sah jumat bagi pengikut Imam Syafi’i kan harus ada 40 orang….Kebingungan tersebut masih ada di hatiku…sehingga saya kalau mau jumatan ke Masjid Muhajirin…..
Tolong Minta penjelasan mengenai masalah jumatan tersebut
Terima kasih sebelumnya
Wassalamualaikum……
“Chandra Kurniawan”
Waalaikumsalam Wr.Wb.
Ananda Candra, Saya merasa senang mendapat pertanyaan tersebut, karena hal itu menunjukan perhatian Ananda yang besar terhadap keabsahan ibadah yang Ananda lakukan.
Himah terbesar dari didirikannya shalat Jum’at adalah memperkokoh ukhuwah Islamiyah, menguatkan rasa saling menghormati. Secara terperinci Syekh Abdurahman Al Jaziri mengatakan: “tujuan sholat Jum’at adalah mengumpulkan masyrakat muslim pada satu tempat, untuk beribadah pada Allah. Hal demikian akan menimbulkan rasa saling percaya dalam diri mereka dengan dasar rasa saling menyayangi.
Selanjutnya rasa saling mencintai antar sesama akan tumbuh, lalu akan menimbuhkan kesadaran untuk saling membantu satu sama lain. Dan akan menghilangkan faktor-faktor yang memicu rasa permusuhan. Sehingga satu sama lain melihat dengan pandangan kasih sayang. Yang kuat akan menolong yang lemah, yang kaya akan membantu yang berkekurangan, yang besar menyayangi yang kecil, yang kecil menghormati yang besar. Semuanya menyadari betul bahwa mereka sama-sama hamba Allah, dan hanya Allah-lah yang Maha kaya dan Maha terpuji…”.
Beliau melanjutkan “… tidak diragukan lagi  bahwa mendirikan shalat Jum’at dibeberapa masjid atau dibeberapa tempat tidak akan dapat menggapai hikmah-hikmah tersebut, karena kaum muslimin terpisah-pisah dalam beberapa masjid, sehingga mereka tidak merasakan keistimewaan yang ditimbulkan dari perkumpulan banyak orang ketika shalat Jum’at. Dan mereka tidak merasakan keagungan Yang Maha Penciptra yang mereka sembah satu perasaan yang mudah didapat ketika dilakukan secara berjamaah. Oleh sebab itu A’imah, para imam-imam berkata; jika shalat jum’at didirikan dalam banyak tempat disatu kawasan, tanpa hajat (seperti masjid tidak memadai) maka shalat jum’at yang sah adalah shalat yang paling dahulu melakukan shalat. Mereka yang yakin didahului dalam melaksanakan shalat jum’at oleh tempat lain, harus melaksanakan shalat dzuhur”. Demikian Syekh Abdurahman menjelaskan (Al Fiqh ‘ala Madzahib Al Arba’ah, jilid I, hal 385).
Selain itu pada masa Rasulullah Saw. Shalat Jum’at hanya didirikan di masjid Madinah padahal di Madinah ada masjid yang tidak jauh. Nah, hikmahnya itu adalah menimbulkan kewibawaan dalam umat Islam, ketika melihat banyaknya kaum muslimin berkumpul. Dan Nabi Saw dan para sahabat tidak pernah melaksanakan shalat jum’at selain di Masjid, padahal Nabi pernah melaksanakan shalat lain secara berjamaah seperti sunat ‘idul Adha ‘Idul Fitri  ditempat lain, yaitu dilapangan.
Oleh sebab itu apa yang dilakukan Ananda Candra shalat Jum’at  ditempat lain sudah tepat.
Demikian jawaban yang dapat pak Habib berikan.
(bagaimana dengan koa kita MUARA TEWEH)