Kanjeng Nabi..
saatnya belajar berterimakasih kepada Sang Pencerah kehidupan…
Komentar
di yahoonews ini semakin gak karuan. Semua hal jika ada isu sensitif
langsung deh dihubungkan dengan SARA. Berita soal walikota yang poligami
ujung-ujungnya nyerempet Nabi. Hotnews soal bom bunuh diri, Nabi ikut
disalahkan dan dibenci. Semua jadi debat kusir, caci mencaci, ancam
mengancam, dan ujung-ujungnya nol besar. Pada menghilang tanpa
penyelesaian dan kesimpulan. Berdebat di dunia maya benar-benar seperti
melawan JIN AIPRIT! Gak jelas yg kamu debat dan kamu lawan. Bisa jadi
orang yang paling keras mendebatmu adalah tetangga depan rumahmu yg
pakai nama palsu... emosi terpancing untuk sesuatu yang gak penting.
Semua berlagak pintar dan jadi yang paling alim tanpa tanding.
Kanjeng Nabi yang kumaksud adalah Kanjeng Nabi Muhammad SAW,
Nabi terakhir yang diturunkan Allah di dunia. Sejak kecil aku sudah
dikenalkan dengan beliau, buku-buku pelajaran Agama Islam yang kubaca
sejak SD banyak mengupas tentang beliau. Hanya saja aku tidak pernah
melihat wajahnya, apalagi sempat mencium tangannya. Beliau hidup
terpisah 16 Abad yang lalu, disebuah negeri yang berjarak ribuan
kilometer dari tempat tinggalku. Akupun tidak pernah menemukan gambaran
wajah kanjeng Nabi, gambar-gambar kartun yang beredar di internet
terlalu sangar untuk wajah beliau yang digambarkan oleh pak guru katanya
sangat teduh dan bercahaya..
Kanjeng
adalah panggilan untuk orang yang dihormati dalam bahasa Jawa.
Panggilan ini untuk mengangkat orang yang dibanggil agar memiliki
kedudukan terhormat di mata dan di hati. Ada kanjeng sultan, kanjeng
bupati, kanjeng romo (bapak).. Semua panggilan berbau tempo doeloe tapi
masih indah untuk diucapkan.. Budaya yang baik tidak harus selalu
dianggap kuno dan ditinggalkan, bagaimanapun tanpa leluhur kita semua
tidak pernah ada di dunia. Mereka yang menjadikan kita anak keturunan
hingga berabad-abad lamanya.
Ajaran
Kanjeng Nabi di tanah Arabia sana bisa sampai ke nusantara lewat
pedagang Arab dan Gujarat tempo dulu, lalu para wali, sunan, ulama
menyebarkan ke seluruh penjuru negeri. Kanjeng sunan Kali Jaga
mengajarkan Islam yang membumi. Beliau mengajarkan Islam lewat wayang
dan kesenian, agar Islam mudah diterima di masyarakat yang masih banyak
menganut agama Hindu waktu itu.
Kanjeng
Nabi Muhammad memang sudah tiada sejak dulu, namun ajarannya menembus
gurun, padang pasir, gunung dan samudra hingga sampai ke mushola
terpencil di desaku.. (baca juga post: Mushola di Pojok Desa)
---------------------------------
Piyungan Bantul, 18 September 2011
Lapangan
piyungan yang biasanya untuk acara dangdutan hari ini tampak berbeda.
Sebuah panggung sederhana sudah dikelilingi jamaah dari berbagai
penjuru, mereka duduk mengitari panggung itu. Malam ini Kyai Kanjeng dan
Emha Ainun Nadjib tampil disini.. Aku kangen dengan Cak Nun, ibuku yang
mau yasinan di Mushola kuajak mbolos..
"ayoo bu, belum pernah lihat Kyai Kanjeng to? Lagunya Ilir-ilir dan Tombo Ati yang sering kuputar di mobil itu!" rayuku
Ibuku akhirnya rela mbolos yasinan malam itu, ikut pengajian juga tapi dengan bentuk yang berbeda
Suara berat cak Nun begitu magis auranya, setiap kata-katanya membuat hadirin terpesona.
"poro
sederek, jamaah Nahdatul Muhammadiyin itu bukan menggabungkan ajaran
Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Ibarat NU Itu sayur Lodeh, Muhammadiyah
itu sayur brongkos, nah Nahdatul Muhammadiyin itu bukan sayur asem..
Kami ini hanya garam atau penyedap rasa agar sayur asem lodeh dan sayur
brongkosnya lebih enak.. Itu saja!"
suara Cak Nun sangat bersahaja
"kawan-kawan
di NU selalu memangil Nabi Muhammmad dengan panggilan Sayidina itu
sebagai bentuk penghormatan, seperti panggilan mas, mbak, pak, gak
mungkin saya kalo bisa ketemu kanjeng Nabi saya panggil aja Mad! Mad...!
Saru to" hadirin terpingkal-pingkal.
"nah,
kawan-kawan di Muhammadiyah tidak pakai Sayidina juga benar, karena
Nabi sendiri yang tidak mau dipanggil sayidina.. Lebih praktis dan
sesuai dengan permintaan beliau.. jadi tidak perlu dipermasalahkan,
begitu juga dengan jumlah rakaat shalat tarawih, ada yang 11 atau 23
monggoo! Semua benar! Yang gak benar yang gak mau sholat!"
Bapak-bapak
yang duduk 3 meter disamping kiriku manggut-manggut sambil menghisap
rokok klobotnya, sarung kumel menutup kakinya. Aku khusuk mendengarkan
kata-kata Cak Nun, sambil sesekali kucomot arum manis upin-ipin yg
barusan kubeli. Manisss semanis lagunya ‘Taqwa’ Rhoma Irama yang
dinyanyikan Kyai Kanjeng disela orasi Cak Nun itu..
"Jamaah
Nahdatul Muhammadiyin itu hanya bumbu dapur, kami hanya garam, penyedap
rasa. Kami masuk ke dapur NU juga ke dapur Muhammadiyah untuk bertanya
dan membantu, kira-kira mereka butuh bumbu apa. Sesungguhnya Kyai Ahmad
Dahlan dan Kyai Hasyim Asy'ari juga bersahabat sejak dulu, mereka
sama-sama nyantri di Madura. Saya dulu juga punya Kartu Remaja
Muhammadiyah, sekaligus kartu anggota Banser. Jadi monggo tidak usah
dipermasalahkan. Kita adalah umat Islam yang harus bersatu.." sambut Cak Nun.
Aku selalu kagum pada Cak Nun.. kyai mbeling yang selalu jadi panutan semua golongan.
“Poro
Sederek, malam ini Gusti Allah mengirimkan ribuan malaikat datang ke
lapangan ini, monggo kita berdoa… Duh Gusti Allah, kami datang
berduyun-duyun berjalan kaki, dari dusun-dusun, dari pojok-pojok pinggir
sawah, dari kaki-kaki gunung Piyungan malam ini kami berkumpul hanya
ingin bertemu engkau Ya Allah…” aku seperti mendengar suara magis para wali yang berdakwah ratusan tahun lalu yang menggema di seluruh pelosok bumi pulau Jawa.
----------------
Hari
ini twitterku hujan mention, dari kawan-kawan yang minta memberi report
pada satu acount twitter yang isinya menjelek-jelekkan Kanjeng Nabi,
sangat provokatif memang, semua isinya berisi hasutan, bahasa kasar
seperti preman pasar, istilah-istilah bahasa hewan diumbar tanpa ampun.
Langsung ku klik menu, Report Spam!! Dilawan dengan debat juga
malah kita yang capek, melayani omongan syaiton nirojim yang merasuk ke
twitter, mereka menjadikan teknologi ini untuk menyuramkan hati
pembacanya, menyebarkan kebimbangan yang kejam, menghasut dan mengadu
domba dengan penuh kebencian…
Kanjeng
Nabi Muhammad tidak seperti itu, jika yang beliau ajarkan adalah
keburukan, yang diajarkan adalah sebuah kesalahan, tidak mungkin Islam
berkembang hingga 16 abad ke seluruh penjuru bumi. Jika yang diajarkan
sebuah keburukan tentu umurnya hanya hitungan bulan atau tahun seperti
sekte-sekte sesat di berbagai dunia itu.
Ini adalah ajaran langit... Lihatlah dengan hatimu..
Ketika
seorang Yahudi buta di ujung jalan selalu memaki Kanjeng Nabi Muhammad,
dia tidak tau bahwa orang yang menyuapinya setiap hari adalah Muhammad
yang selalu dicacinya. Ketika kanjeng Nabi wafat, Abu bakar mengganti
menyuapinya.
Si pengemis bertanya "siapa kamu??"
"aku yang biasa menyuapimu" kata Abu Bakar
"bukan! Kamu bukan dia, orang itu selalu menghaluskan makanannya dulu sebelum menyuapiku! Kemana dia??" tanya pengemis itu
Abu Bakar menangis, dia akhirnya memberitahukan pengemis itu..
"Dialah
Muhammad yang setiap hari menyuapimu, dialah Muhammad yang setiap hari
engkau caci maki.. Dia Muhammad sudah tidak ada lagi.. dia sudah
meninggalkan dunia ini"
Ganti pengemis buta itu yang menangis tersedu-sedu, "mulutku ini setiap hari diberinya makan, hanya untuk mencaci makinya..."
Kisah itu selalu membuatku merinding, apakah kita bisa punya hati seperti Kanjeng Nabi..?? Tetap mencintai bahkan kepada orang yang membenci kita..
Berat ya?
--------------------------------
Banyak
kisah-kisah kanjeng Nabi lainnya yang jadi tuntunan banyak orang.
Namanya Krisyanto, wajah sangar, jenggotan, apalagi kalo sudah di
panggung, pakai kupluk, celana loreng selutut dan kacamata hitam sambil
action dengan bandnya dulu Jamrud... Teriak panasss...
"Putriiiiiiiii!! Gadis belia yang baru meleeeekkk!!"
itu penonton satu stadion bisa goyang ngerawk… poooll Ngerawk!! Tahun
2002 aku kerja di EO dapat kesempatan jadi Liasion Officer yang ngawal
Jamrud di 3 kota, Wonosari, Wonogiri dan Magelang. Ketika mereka nginap
di Solo aku masuk ke kamar hotel Krisyanto, vokalis sangar itu sedang
tiduran sambil baca buku tebal Kisah Hidup Rasulullah...
"wuuiiih.. Bacaannya sangar mas Kris! sudah tobat yah! haha.." candaku
"bagus nih buku, banyak pelajaran buat tuntunan hidup! baca deh.." jawabnya.
Kanjeng
Nabi Muhammad itu tidak seperti isi caci maki itu.. Mereka membenci
karena mereka tidak mengerti.. mereka tidak mengerti...
--------------------------------------
Lain
kali aku berusaha mencontoh keihlasan Kanjeng Nabi. Suami istri itu
namanya Mbah Darso, salah satu yang paling sepuh di desaku..usianya
sudah 80an tahun. mbah Kakung kerjanya jualan tangga bambu, keliling
pakai gerobak keseran yang didorong sendiri dari desa ke desa. Mbah
Putri hanya dirumah saja, sudah tidak sanggup bekerja, seluruh rambutnya
sudah memutih. Matanya sudah rabun, ketika berjalan di dalam rumah
simbah harus berjalan sambil memegang dinding rumah kayunya. Siang itu
aku kesana, mbah Darso kakung tidak ada dirumah, mungkin sedang cari
bambu. Aku masuk ke dapur, simbah putri sedang berjalan ke kamar mandi
sambil meraba-raba dinding rumah.
“Sopo kuwi?” Tanya simbah
"kulo mbah, ajeng ten pundi?" tanyaku
"koe to le.. Arep adus, ning rung ono sik nimbakke" jawab mbah Darso putri.
Simbah rupanya mau mandi, dan belum ada yang menimbakan air untuknya. Bergegas kutimba air dan kupenuhi bak warna hitam itu.
"nopo melih mbah?" tanyaku
"wiss cukup, matur suwun yo le.." jawab mbah Darso
Kutinggalkan
amplop berisi uang di meja makan rumah sederhana berlantai tanah itu.
Aku pulang.. Kamu bisa bayangkan bagaimana puasnya bisa melakukan
pekerjaan sederhana itu, tanpa harus action sambil dishooting kayak
acara "Jika Aku Menjadi" Trans TV. Sementara Kanjeng Nabi tiap hari
menyuapi orang buta yang selalu mencaci-makinya..!! Hadeeeh, gak ada
apa-apanya dibanding beliau..
Mereka merendahkan Kanjeng Nabi di twitter dan internet karena mereka tidak tau... Ya Mereka tidak tau! Jika
yang diajarkan beliau bukan kebaikan, tidak mungkin ajaran ini bertahan
hingga sekarang… Jika Kanjeng Nabi penipu dan mengajarkan kekerasan,
tidak mungkin ajaran itu bertahan menembus tahun ribuan… ini adalah
ajaran langit… Ilmu dari sang pemberi hidup.
----------------------
Panas hatiku, ketika tahun lalu mas Mono mengirim foto-fotonya ketika sedang naik haji, tiap foto langsung dikirim ke BBku.. "Puass
sap ibadah pakai haji reguler, 40 hari full.. Aku bener-bener bisa
fokus ibadah! Kamu kalo haji pakai reguler saja, jangan manja.. Pokoknya
Haji dulu, umroh belakangan bisa kapan-kapan!" katanya sepulang haji waktu itu.
Pondok
Pesantren Darussalam hanya berjarak 1 Km di barat desaku, pak Wahidin
pemilik dan pimpinan pondoknya ternyata guru ngaji ibuku waktu kecil
dulu. Baru berdiri beberapa bangunan ruang kelas dan dua rumah untuk
mondok 40an santri.
Siang itu kami ngobrol di serambi masjid pondok itu, angin dari sawah-sawah di sekelilingnya sejuk menerpa wajahku.
"njenengan sudah haji belum?" tanya pak Wahid
"belum pak.." jawabku
"segeralah mendaftar, Insya Allah 2018 nanti berangkat! Haji itu harus jadi Start of Life, bukan End of life..
Dulu haji hanya identik dengan orang tua, sudah tua, baru naik haji!
Sekarang harusnya yang Muda berangkat dulu.. haji dulu! Wajib hanya
sekali.. Nanti bisa umroh kapan saja sampai tua" lanjut pak Wahid
"kan bisa haji plus kapan saja pak?" jawabku
"jangan
mas.. Saran saya ikutlah haji reguler. Saya ini sejak tahun 90 sudah
rutin mendampingi jamaah haji. Dan saya melihat banyak jamaah haji plus
yang jadi tidak ikhlas ketika mereka menemukan kekurangan dalam
pelayanan, karena mereka merasa sudah membayar 2 kali lipat, mereka
harus diistimewakan, Akhirnya jika ada kekurangan sedikit saja mereka
akan protes, sifat sabar dan syukurnya hilang. Sayang sekali ibadah haji
kita kalo dinodai oleh sifat-sifat yang manusia yang emosional…” lanjut pak Wahid.
Aku
manggut-manggut… antri naik haji sekarang terasa panjaaang sekali.
Apakah ini memang skenario Allah biar ibadah ini benar-benar jadi ibadah
yang dinanti...
--------------------------------
Ada
pocong akhirnya ”nyerah” diperkosa dan difitnah oleh drakula!! Ini
adalah pertempuran hantu masa kini.. melibatkan teknogi, massa dan
penggemar, pembaca dan pencela, jadi bahan obrolan asyik di dunia maya…
Pemilik
akun twitter @poconggg fenomenal, saat kuketik ini dia punya 920.708
follower. Itu tandanya si Pocong bisa menggentayangi orang sebanyak itu
di seluruh dunia. Dia tidak lagi gentayangan di sudut rumah kosong, di
sumur tua, di pohon tua yang mau rubuh, tapi sangat canggih gentayangan
di Hape dan BB para penggila yang mau ditakutinya. Dan hebatnya, orang
tidak pernah tau siapa dibalik account ini, sehingga bukunya pun ludesss
kayak jagung bakar rasa pedas asam manis…
“Oke, gue emang Arief Muhammad. Waktu pertama kali artikel tentang gue disebarkan, gue panik bukan main…
2
hari kemudian, setelah isu ini udah agak reda (dan gue juga udah berani
muncul), tiba-tiba ada isu baru yang nggak kalah heboh. Gue difitnah
menjelek-jelekkan Nabi Muhammad dan dianggap merendahkan Islam. Orang
yang nyebarin isu ini sama, orang yang ngebongkar identitas gue juga.
Gue
bener-bener nggak habis pikir, nama gue aja udah arief MUHAMMAD,
ngapain juga gue ngata-ngatain Nabi Muhammad... Semua orang yang kenal
gue pasti tau bagaimana gue sangat menghargai agama” kutipan dari Arief yang aku baca di blognya pocongg.
Aku
berpindah ke web kang JamilAzzaini.com, disanapun kang Jamil
membicarakan kehebohan terbongkarnya pocong. Satu komentar pembaca
membuat satu analisa yang menarik, bahwa Arief dan Poconggg –nya memang
difitnah si Drakula. Seolah-olah Arief mengirimkan email pembalasan
kepada si drakula bahwa dia telah membongkar identitasnya. Yang membuat
Arief harus keluar dari sosok @poconggg karena unsur SARAnya yang sangat
ditonjolkan. Nama Nabi Muhammad dijelek-jelekkan, dihina dan
direndahkan. Arief Muhammad harus keluar… inilah saatnya! Bukan hanya
karena namanya mengandung kata Muhammad, tapi karena ini adalah
panggilan jiwa ketika Nabinya diperlakukan dengan tidak sepantasnya. Si
Drakula sukses besar… strategi ini berhasil… @poconggg keluar kandang…
dan aku yakin ini momen bagus buat Arief Muhammad melompat lebih
tinggi.. lompat…lompat…lompat… lebih tinggi dari si Poconggg!
Aku
yakin Arief tak akan sebodoh itu nulis email itu dan dibaca ratusan
ribu followernya, bisa gak tidur nyeyak seumur hidup… Drakula lari
setelah ada yang menganalisa fitnahan itu Blog singkat http://hentikandracula.blogspot.com/ membela Arief dengan sangat cerdas.., blog siapapoconggg.wordpress.com
pun tidak bisa dibuka… drakula sudah pergi balik ke negaranya,
meninggalkan Arief Muhammad yang akan lebih jago melompat… lompat lebih
tinggi..!!
----------------------------------
Malam itu aku bermimpi naik haji…
aku
ada di tanah suci, di Madinah… berdiri sendiri di depan makam Kanjeng
Nabi di Masjid Nabawi.. aneh, sepi tidak ada orang di kanan kiri.
Aku
tidak pernah mempunyai kesempatan melihat wajah beliau, aku juga belum
pernah mencium tangan beliau. Tapi hari ini aku ingin menyapa Kanjeng
Nabi langsung di depan jasad manusia mulia ini..
“Duh,
Kanjeng Nabi… Saya ini adalah pengikutmu dari negeri yang jauuuuuuh
dari tempat ini. Rumah saya berjarak puluhan ribu kilometer dari
tempatmu ini, melintasi laut samudra, gunung gurun, padang rumput dan
hutan belantara…
Kanjeng
Nabi, saya dikenalkan tentangmu oleh orang tua dan guru-guru sejak saya
kecil dulu… mereka mengenalkan tanpa pernah menunjukkan rupa bentuk dan
raut wajahmu… wajah Kanjeng Nabi hanya saya pahami dan saya kenali dari
angan-angan dan imajinasi mimpi…
Duh,
Kanjeng Nabi…. Islam di negeri saya sekarang besar sekali, dulu para
wali yang mengajarkan teladanmu yang berhembus hingga ratusan tahun,
Islam masuk dari pantai hingga ke kampung-kampung. Mencerahkan hati
puluhan, ratusan, ribuan hingga jutaan manusia di negeri kami. Ini kabar
baik untukmu ya kanjeng Nabi… Mereka adalah Umatmu.. Umatmu.. Umatmu..
Kanjeng
Nabi Muhammad… Saya hidup di tahun yang terpisah 16 Abad dari masamu,
hari ini dunia majuuu sekali hingga orang bisa berinteraksi dari
berbagai penjuru bumi. Kami datang ke tanah ini juga tidak lagi naik
kapal dan onta lagi. Sebuah pesawat yang besar sekarang membawa kami
terbang ke sini..
Tapi
Kanjeng Nabi…. saat ini hati kami terus dihantam dengan segala berita,
dan fitnah yang menjelek-jelekkan dan mengotori namamu. Mereka ingin
menggoyangkan iman kami pada tauladanmu. Kami tidak bisa melawannya
dengan parang dan panah… mereka menyerang lewat benda-benda yang tiap
hari kami genggam dan kami baca. Mereka gunakan teknologi yang membuat
kami seperti berperang dengan musuh yang maya. Mereka seperti musuh di
jamanmu ya Kanjeng Nabi, tapi mereka bisa menghilang dalam hitungan
detik dari pandangan… meninggalkan amarah dan kebencian tak terbalaskan…
Duh
Kanjeng Nabi… saya belum sanggup menirumu menyuapi orang yang setiap
hari mencacimu, saya hanya melakukan hal kecil namun kadang sudah minta
pujian dan penghormatan. Kanjeng Nabi.. saya maluuuu jika ini sampai ke
telingamu…
Ya Kanjeng Nabi.. saya sampai hari ini masih malu jika besok pagi mati apakah masih layak dapat syafaat dan pembelaanmu.. Sholat
yang Kanjeng Nabi ajarkan kadang masih telat saya kerjakan. Sedekah
yang saya lakukan kadang masih berbau busuk dan jauh dari keihklasan.
Saya kadang masih melupakan Allah ketika pekerjaan, kesempitan, dan
kekurangan membuat hati mengeras, jiwa meradang dan lupa pada semua
ajaranmu..Saya malu kepada guru-guru ngaji, kepada bapak-ibu yang
mengajari, kepada para ulama dan para wali… saya maluuuu pada Kanjeng
Nabi…. Saya maluuuuu pada Gusti Allah Illahi Robbi…
Duuuuh
Kanjeng Nabi… saya pamit pulang hari ini, menuju tanah Jawa tempat
hidup saya mengabdi.. ijinkan saya membayangkan mencium tangan dan
memeluk kanjeng Nabi, berilah saya kekuatan hati untuk berjuang
menjalankan semua ajaran mulia yang kau berikan sebagai warisan paling
berharga untuk kami…
dari tanah yang jauuuuh kami akan kirimkan shalawat, juga untuk para sahabat, setiap kami tunaikan sholat…
Kanjeng Nabi Muhammad… Saya nyuwun pamit…."
Aku terbangun dari tidurku, mataku sembab… cahaya pagi muram sekilas terlihat… aku sholat Subuh terlambat…
-------------------------------------
Lagunya Nidji Tuhan Maha Cinta yang jadi OST Film Sang Pencerah itu selalu aku nikmati.. mereka brilian dengan lagu itu, lagu spiritual yang ngerawk! puluhan kali kudengarkan gak pernah bosan.
Past Reff lagu ada suara cewek yang berdoa itu selalu membuatku termangu…
“terkadang hidup memang berat…
membuat kita hampir menyerah, tapi AKU PERCAYA Kaulah Pelindungku, Penciptaku dan Hidupku…
Sabarkan Hatiku, Kuatkan Imanku, Berkahi aku dan keluargaku dengan Rahmat-Mu..
Tuhan… Kaulah Cintaku…”
tiap
dengar lagu itupun aku pengeeen memeluk dan berterimakasih kepada
Kanjeng Nabi Muhammad Salallahu Allaihi Wassalam, karena dialah yang mengenalkan aku kepada Tuhanku…
*diketik di Jogja, dibaca dimana Sadja...
27 September 2011
Ps: selamat jalan untuk yang berangkat Haji tahun ini, salam sungkem untuk Kanjeng Nabi..