Ma`asyiral
Mu`minin Rahimakumullah...
Seringkali kita mendengar anak-anak yang
masih duduk di bangku TPA atau di TK, sebelum proses belajar mengajar dimulai,
mereka melantunkan kalimat yang begitu indah, tak lain adalah,
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَ بِالإسْلاَمِ دِيْنًا وَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَ
رَسُوْلاً
"Aku ridha Allah
sebagai Tuhan, Aku ridha Islam sebagai agama dan Aku ridha Muhammad sebagai Nabi
dan utusan (Allah)”
Kalimat inilah yang
dikatakan oleh Umar bin Khathab-sebagaimana dalam riwayat imam An-Nasa`i-
ketika beliau kedapatan sedang membawa lembaran-lembaran kitab Taurat dan
Rasulullah saw melihatnya maka beliau bersabda: ”Andaikan Musa hidup hari ini, maka tak
ayal lagi dia akan mengikutiku”
mendengar sabda Nabi ini Umar ra. langsung mengatakan kalimat diatas walau
sebagaimana riwayat Nasa’i tidak menyebut kata ’rasuula’.
Ternyata dalam riwayat Abu Dawud ra.
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ قَالَ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ
رَسُولاً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
"Barangsiapa mengatakan ”Aku ridha Allah sebagai
Tuhan, Aku ridha Islam sebagai agama dan Aku ridha Muhammad sebagai utusan
(Allah) maka dia akan mendapatkan syurga” (HR. Abu Dawud, Sunan abi Dawud bab
Istighfar)
Jamaah
sekalian yang dirahmati Allah..
Tentunya bukan sekedar mengatakan kalimat
tersebut tanpa mengetahui makna dan maksudnya, tentunya itu tidak hanya bahasa
lisan yang terdengar, namun juga bahasa hati dan perbuatan yang
mengejawentahkan makna tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hadits
yang lain Rasulullah saw menyatakan,
ذَاقَ طَعْمَ
الإِيْمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللهِ رَبّاً، وَبِالإِسْلاَمِ دِيْناً، وَ بِمُحَمَّدٍ
رَسُوْلاً
“Telah merasakan lezatnya keimanan; orang
yang ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul”
(HR. Imam Muslim)
Seorang yang ridha dengan sesuatu maka ia
tidak akan membencinya, akan mempersembahkan sesuatu kepadanya agar yang
diridhainya juga ridha kepada dirinya, mentaati kebijakannya serta membela dan
berusaha menjamin keselamatannya bahkan tentunya dia akan rela bersusah payah
demi sesuatu yang diridhainya.
Oleh karena itu orang yang ridha Allah swt
sebagai Tuhan, maka ia akan berusaha meneguhkan cintanya kepada Allah swt agar
ia juga mendapatkan keridhaan dari-NYA. Hal ini akan dia lakukan dengan
beberapa upaya demi mendapat keredhaan-Nya;
Pertama
: Berusaha mengenal Allah swt dengan baik, ma`rifatullah. Hal ini akan dia lakukan agar bisa mengantarkan
dirinya kepada tauhid yang murni. Hal ini senafas dengan firman Allah swt
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاّ اللَّهُ ...”
Maka ilmuilah bahwa tiada tuhan (yang benar untuk
disembah) kecuali Allah” ( QS. Muhammad [ ] : 19).
Kedua : Berupaya mempersembahkan apa yang dimilikinya hanya
kepada Allah ta`ala; bahkan hidup dan matinya.
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ
”Katakanlah
sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
seru sekalian alan, tiada sekutu bagi-Nya”. (QS. Al-An`am [6 ] : 162-163)
Ketiga : Ia akan memaksimalkan dirinya untuk melakukan
perintah dan menjauhi larangan-Nya, bahkan ia juga akan ridha dengan keputusan
taqdir yang Dia tetapkan.
”Diantara kebahagiaan anak Adam adalah keridhaannya
terhadap apa yang ditetapkan Allah untuk dirinya. Diantara kesengsaraan anak
adam adalah kebenciannya terhadap apa yang telah ditetapkan Allah untuk
dirinya”. ( HR. Tirmidzi)
Hadirin
rahimakumullah..
Seseorang yang ridha Islam sebagai agama,
maka ia akan mengkaji dan mengajarkan serta medakwahkan agama ini,
menjadikannya sebagai pedoman hidup. karena memang Allah swt telah
menyempurnakan dan meridhai Islam sebagai agama sebagaimana firman-Nya:
.... الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ...
”Pada Hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu dan
telah kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhai Islam sebagai agamamu.
” (QS. Al-Maidah [5] : 3)
Tentunya dia tidak hanya mengakuinya
sebagai pedoman hidup, namun juga akan menjalankan dan mengamalkan ajaran serta
syariatnya dengan penuh keikhlasan, sebagai bukti bahwa ia ridha terhadap
agamanya, bahkan ia juga akan meyakini Islam sebagai satu-satunya pilihan yang
dapat mengantarkan umat ini kepada kejayaannya sekaligus sebagai solusi atas
permasalahan yang melanda umat manusia ini. Dalam hal ini Umar bin
Khaththab pernah mengatakan :
”Kita
adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan agama islam, barangsiapa mencari
kemuliaan selain dari Islam maka ia akan dihinakan oleh Allah”.
Allah swt berfirman :
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي
الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Barangsiapa mencari agama selain Islam maka
sekali-kali tidaklah akan diterima, dan dia akherat dia termasuk orang-orang
yang merugi”. ( QS. Ali Imran [3] : 85)
Adapun yang ridha Muhammad saw sebagai
Rasul, maka ia akan mengkaji dengan baik sejarah kehidupan beliau karena dengan
mengenal baik, akan lebih menumbuhkan kecintaan pada dirinya, menjadikanya
sebagai tauladan dalam berbagai aspek kehidupannya, karena memang Muhammad saw
adalah tauladan teragung bagi manusia;
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ
يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesunguhnya
telah ada pada diri rasululah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap rahmat allah dan(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab [ ] : 21)
Setelah menjadikanya sebagai tauladan
tentunya ia akan mengikuti dan menghidupkan sunahnya, hal ini karena memang
seorang mukmin yang mencintai Allah swt dan tentunya cinta kepada Rasul-Nya
akan terbukti cintanya jika ia mau mengikuti Rasulullah saw, sebagaimana firman
Allah swt berikut;
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي
"Katakanlah
wahai Muhammad, Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku…. (QS. Ali Imran
: 31)
Kemudian ia akan membela kehormatan dan
kemuliaannya, melanjutkan misinya; berdakwah menyeru manusia menuju kebenaran
islam. Semua ini dilakukan sebagai bukti keridhaannya bahwa Muhammad sebagai
rasul.
Ma`asyiral
mukminin rahimakumullah …
Demikianlah tiga keridhaan itu; ridha kepada Allah, ridha kepada Rasulullah dan
ridha kepada islam. Kalau ketiganya terbuktikan dengan kebenaran sikap maka
akan melahirkan kelezatan iman. Namun jika selama ini nikmat dan kelezatan iman
itu susah kita rasakan maka sebaiknya kita mencoba melihat kembali tingkat
keridhaan diri kita kepada tiga landasan utama dalam aqidah islam ini serta
pembuktian keridhaan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga
memberikan kekuatan baru kepada kita untuk menjadi hamba Allah swt yang
sesungguhnya yang mampu mengecap manisnya keimanan. Wallahu a`lam.