Berikut ini saya kutipkan pesan nasihat dari seorang Hujjatul Islam Imam Al-Ghozali sebagai jawaban atas keluhan muridnya kepada sang Guru. Dalam keluhannya sang murid mengadu, bahwa ia telah menghabiskan semua masanya untuk terus mencari berbagai disiplin ilmu. Namun setelah il,u itu diraih, ia bingung mana di antara ilmu tersebut yang dapat memberinya hidayah sekali gus bekal hidupnya kelak di akhirat. Ia lalu memohon nasihat dan petunjuk dan doa dari gurunya, Imam Al Ghozali.
Berikut Nasihat Beliau:
"Wahai anakku,
sesungguhnya semua nasihat dari para shalihin terdahulu semuanya sudah
tertulis dalam hadits Nabi. Cukup semua itu kamu jadikan pelajaran dan
nasihat.”
Wahai
anakku, dikisahkan bahwa sepeninggal al-Junaid (seorang sufi
besar=pent.), para sahabat dekatnya bermimpi bertemu dengannya. Para
sahabatnya lalu bertanya: "Apa yang telah Allah perbuat kepada kamu?"
Al-Junaid menjawab: "tidak berguna semua isyarat itu, tidak berfaidah
semua ungkapan-ungkapan itu, tidak bermanfaat ilmu-ilmu itu, tidak
membantu catatan-catatan itu, akan tetapi yang membantu dan bermanfaat
bagi kami hanyalah shalat yang kami lakukan di tengah malam".
Ketahuilah
dengan yakin wahai anakku, ilmu saja tanpa amal tidak akan
menyelamatkan kamu kelak di hari kiamat. Coba kamu bayangkan, bagaimana
menurut kamu, seorang tukang perang yang memiliki 10 pedang dan ratusan
anak panah berikut busurnya, lalu tiba2 dihadang seekor harimau besar,
apakah semua senjatanya dapat menolong dia dengan sendirinya tanpa ia
pergunakan? Kamu tentu secara yakin akan menjawab tidak. Demikian juga
halnya jika seseorang mengetahui 100.000 masalah akan tetapi ia tidak
mengamalkannya satu pun, maka anda pun tahu, semua ilmunya itu tidak ada
faidah buat dia sedikitpun.
Anakku,
setiap hari hatimu selalu diseru—meskipun kamu tidak mendengar— "ma
tashna'u bi ghairi wa anta mahfufun bi khairi", "mengapa kamu tega
berbuat untuk selain-Ku, padahal kamu selalu dikelilingi kebaikan-Ku".
Anakku, ilmu tanpa amal adalah gila, dan amal tanpa ilmu adalah asing.
Karena jika ilmu tidak menjauhkan kamu dari ma'siat, maka kelak ia tidak
akan menjauhkan kamu dari neraka jahannam. Jika hari ini kamu tidak
beramal shalih, maka kelak di hari kiamat kamu akan berkata: "Ya Allah
kembalikan kami ke dunia niscaya kami akan berbuat baik". Lalu akan
dikatakan kepadamu: "Apakah kami tidak memberikan umur kepadamu".
Anakku, jangan pernah lupa, bawalah ruhmu dalam taat sebelum ruhmu lari
dari jasad (mati). Ketahuilah, dunia hanyalah persinggahanmu sementara
sampai suatu saat kamu pindah ke kubur. Mereka ahli kubur setiap detik
menunggumu. Berhati-hatilah jangan sampai kamu pergi kepadanya tanpa
bekal.
Anakku,
jika ilmu saja tanpa amal cukup bagimu, apa yang akan kamu katakan
ketika penyeru berkata: "Apakah termasuk orang yang bertaubat, orang
yang meminta ataukah termasuk orang yang memohon ampun?". Dalam hadits
Shahih dikatakan ketika setengah malam sudah berlalu, dan saat
orang-orang tidur lelap, Allah menyeru: " Apakah termasuk orang yang
bertaubat, orang yang meminta ataukah termasuk orang yang memohon
ampun?". Karena itu, Rasulullah menganjurkan ummatnya agar setiap malam
shalat, dzikir dan memohon ampun. Janganlah kamu terlalu banyak tidur
pada malam hari karena akan membuat kamu fakir kelak di hari kiamat.
Sufyan at-Tsauri pernah berkata: "Jika awal malam tiba, dari bawah arasy
terdengar seruan: "Apakah tukang-tukang ibadah bangun?" Maka berdirilah
mereka dan merekapun melaksanakan shalat. Bila tengah malam tiba,
terdengar seruan lagi: "Apakah hamba-hambaKu yang tunduk telah bangun?"
Bangun pula lah mereka dan kembali melakukan shalat malam sampai waktu
sahur tiba. Bila waktu sahur tiba, terdengar lagi seruan: "Apakah
orang-orang yang memohon ampun telah bangun?" Berdiri pula lah mereka
memohon ampun sampai datang waktu fajar. Bila waktu fajar tiba,
terdengar kembali seruan: "Apakah orang-orang lalai telah bangun?"
Bangunlah mereka dari tempat tidur masing-masing seperti ketika
dibangunkannya orang yang telah mati kelak dari kubur.
Anakku,
renungkanlah nasihat lukman: "Wahai anakku, janganlah kamu jadikan
ayam-ayam itu lebih geliat dari pada kamu. Ia kongkorongok, berkokok
pada waktu sahur sementara kamu masih tidur.
Anakku,
banyak hal yang tidak cukup saya jelaskan dengan ucapan dan tulisan
karena dia sifatnya filling (dzauqi). Semua yang bersifat filling tidak
bisa dicapai dengan lisan dan tulisan tapi harus melalui amal perbuatan,
praktek. Ketika kamu hendak menjelaskan pada seseorang apa itu pahit,
manis, maka semua itu tidak cukup dengan lisan dan tuisan tapi harus
langsung melalui amal perbuatan, mencoba. Anakku, jika orang yang
impoten menanyakan bagaimana nikmatnya jima' (hubungan badan), maka
jawaban lisan dan tulisan tidaklah cukup baginya, tapi harus melalui
praktek langsung.
Anakku,
al-Syibli (seorang sufi besar=pent.) pernah berkisah bahwa dia telah
berguru kepada 400 syaikh, juga sudah membaca lebih dari 4000 hadits,
akan tetapi dari sekian banyak hadits di atas ia hanya memilih satu
hadits saja dan meninggalkan yang lainnya. Ia melihat hadits tersebutlah
yang dapat dijadikan petunjuk untuk meraih keselamatan kelak di hari
akhir. Hadits tersebut adalah: "Berbuatlah untuk urusan duniamu menurut
ukuran berapa lama kamu tinggal di
dalamnya.
Berbuatlah untuk akhiratmu menurut ukuran kekekalan kamu tinggal di
dalamnya. . Berbuatlah untuk Allah menurut kebutuahanmu kepadaNya dan
berbuatlah untuk neraka menurut ukuran kesabaranmu di dalamnya." Anakku,
pahamilah hakikat dari ibadah dan tha'ah. Apa itu ibadah? Ibadah adalah
mengikuti petunjuk Syari (Allah dan RasulNya) baik yang menyangkut
perintah maupun larangan. Apabila kamu melakukan suatu perbuatan yang
tidak ad perintahnya dari Syari', maka itu bukan ibadah, meskipun
perbuatan tersebut dalam bentuk dan wujud ibadah. Bahkan, terkadang
sesungguhnya perbuatan tersebut hakikatnya adalah sebuah perbuatan
maksiat, meskipun dalam wujud puasa atau shalat. Bukankah orang yang
berpuasa pada hari Tasyriq atau pada hari raya Idul Fitri dan Adha
dipandang sebagai orang yang berdosa? Padahal ia melakukannya dalam
bentuk ibadah. Kenapa demikian? Karena tidak ada perintah dari syari'.
Demikian juga, orang yang shalat pada waktu-waktu yang dimakruhkan atau
di tempat-tempat hasil dari perbuatan ghasab, ia tetap dipandang sebagai
pembuat dosa. Sebaliknya, apabila seorang suami bercanda dengan
isterinya, maka ia berpahala meskipun perbuatan tersebut dalam bentuk
canda. Kenapa? Karena bercanda dengan isteri dan mahram lainnya adalah
diperintahkan. Oleh karena itu, maka hakikat ibadah adalah melaksanakan
perintah, bukan semata shalat atau puasa. Karena shalat dan puasa itu
tidak menjadi ibadah apabila tidak diperintahkan.
Anakku,
ketahuilah bahwa yang disebut dengan tasawwuf adalah melekatnya dua
komponen penting dalam diri seseorang: jujur kepada Allah (al-shidqu
ma'allah) dan bermuamalah dengan baik terhadap sesama manusia. Setiap
orang yang jujur kepada Allah dan bermuamalah secara baik dengan sesama
manusia, maka ia disebut dengan seorang sufi (ahli tasawuf). Jujur
kepada Allah maksudnya adalah merelakan kepentingan pribadi demi
perintah Allah. Sedangkan yang dimaksud dengan bermuamalah dengan baik
adalah senantiasa mengutamakan kepentingan mereka (orang lain) dari pada
kepentingan diri sendiri, selama kepentingan mereka itu selaras dengan
ketentuan syara.
Anakku,
tahukah kamu apa yang dimaksud dengan hakikat dari penyembahan kepada
Allah? Ia adalah upaya untuk selalu menghadirkan Allah dalam segala
gerak gerik hamba tanpa ada pikiran dan rasa apapun dari selainNya. Dan
hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan tiga hal:
- senantiasa bergegas dalam melaksanakan perintaNya,
- ridha atas qadha dan qadar juga pembagian dari Allah, dan
- menghindari rasa menyesal atas pilihan yang telah diberikan oleh Allah kepadamu sekalipun pilihan itu bukan pilihanmu.
Anakku,
tahukah kamu apa itu tawakkal? Tawakal adalah kamu betul betul yakin
bahwa apa yang sudah menjadi bagian kamu, pasti akan sampai kepadamu
sekalipun semua penghuni dunia ini menghalanginya. Demikian juga, apa
yang bukan bagian kamu, tidak akan pernah sampai kepadamu meskipun
seluruh penghuni dunia ini turut membantumu.
Anakku,
tahukah kamu apa itu ikhlas? Ikhlas adalah upaya untuk menjadikan
seluruh perbuatan kamu hanya karena Allah, dalam pengertian, tidak
terbesit sedikitpun dalam hati kamu untuk memperoleh balasan, pujian
atau apapun dari sesama manusia, baik ketika sedang melakukan perbuatan
tersebut maupun setelahnya. Di antara ciri keikhlasan adalah, kamu tidak
merasa bahagia dan bangga dengan pujian dari manusia, juga kamu tidak
merasa bersedih hati, kecewa tatkala mereka mencela dan menghina kamu.
Berlakulah biasa dan sama dalam dua keadaan tersebut.
Anakku,
bila suatu saat seorang penguasa hendak berkunjung ke rumahmu, maka
kamu akan memoles dan menata dengan baik semua benda yang diyakini akan
dilihat oleh penguasa tersebut. Bila dengan penguasa saja seperti itu,
maka apalagi dengan Allah. Bukankah dalam sebuah hadits Rasulullah
pernah bersabda, bahwa Allah hanya akan melihat hati dan amalmu dan
bukan harta serta kecantikanmu? Bila tahu itu, maka kamu harus segera
memperindah, mempersiapkan sebaik mungkin hati dan amal kamu sebelum
Allah datang "berziarah" kepadamu.
Terakhir,
wahai anakku, saya ajarkan kepada kamu sebuah doa yang sebaiknya kamu
baca sesering mungkin terutama setelah shalat. Semoga dengan do'a ini
dapat membantu kamu untuk terus beramal:
أللَّـهُمَّ
إِناَّ نَسْأَلُكَ مِنَ النِّعْمَةِ تَماَمَهاَ وَمِنَ العِصْمَةِ
دَواَمَهاَ وَمِنَ الرَّحْمَةِ شُمُوْلَهاَ وَمِنَ العاَفِيَّةِ
حُصُوْلَهاَ وَمِنَ العَيْشِ أَرْغَدَهُ وَمِنَ العُمْرِ أَسْعَدَهُ وَمِنَ
الإِحْساَنِ أَتَمَّهُ وَمِنَ الإِنْعاَمِ أَعَمَّهُ وَمِنَ الفَضْلِ
أَعْذَبَهُ وَمِنَ اللُّطْفِ أَنْفَعَهُ , أللَّـهُمَّ كُنْ لَناَ
وَلاَتَكُنْ عَلَيْناَ , أللَّـهُمَّ اخْتِمْ بِالسَّعاَدَةِ آَجاَلَناَ
وَحَقِّقْ بِالزِّياَدَةِ آَماَلَناَ وَاقْرُنْ بِالعاَفِيَّةِ غُدُوَّناَ
وَآَصاَلَناَ , وَاجْعَلْ إِلىَ رَحْمَتِكَ مَصِيْرَناَ وَمَأَلَناَ
وَصُبَّ سِجاَلَ عَفْوِكَ عَلَى ذُنُوْبِناَ وَمُنَّ عَلَيْناَ بِإِصْلاَحِ
عُيُوْبِناَ وَاجْعَلِ التَّقْوَى زاَدَناَ وَفىِ دِيْنِكَ اجْتِهاَدَناَ
وَعَلَيْكَ تَوَكُّلَناَ وَاعْتِماَدَناَ وَثَبِّتْناَ عَلَى نَهْجِ
الإِسْتِقاَمَةِ وَأَعِذْناَ فىِ الدُّنْياَ مِنْ مُوْجِباَتِ النَّداَمَةِ
يَوْمَ القِياَمَةِ , وَخَفِّفْ عَنّاَ ثِقَلَ الأَوْزاَرِ وَارْزُقْناَ
عَيْشَةَ الأَبْراَرِ وَاكْفِناَ وَاصْرِفْ عَنّاَ شَرَّ الأَشْراَرِ
وَاعْتِقْ رِقاَبَناَ وَرِقاَبَ آَباَئِناَ وَأُمَّهاَتِناَ وَأَوْلاَدِناَ
وَإِخْواَنِناَ وَعَشِيْرَتِناَ مِنْ عَذاَبِ القَبْرِ وَمِنَ
النِّيْراَنِ بِرَحْمَتِكَ ياَعَزِيْزُ ياَغَفَّارُ ياَسَتَّارُ
ياَحَلِيْمُ ياَجَبَّارُ (يَآأَللهُ يَآأَللهُ يَآأَللهُ يَآرَحْمَنُ
ياَرَحِيْمُ بِرَحْمَتِكَ يَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ ) إِنَّكَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَبِالإِجاَبَةِ جَدِيْرٌ وَصَلَّى اللهُ عَلَى
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya :
Ya
Allah sesungguhnya kami memohon kepadaMu dikaruniakan kenikmatan
sempurna, perlindungan abadi, kasih sayang yang menghampar,
kesejahteraan yang diraih, kehidupan yang paling menyenangkan.., umur
yang paling membahagiakan, kebaikan yang paling sempurna, kenikmatan
yang paling luas, keutamaan yang paling baik, juga kemurahan yang
paling bermanfaat.., Ya Allah jadikanlah apapun bermanfaat pada kami,
jangan jadikan apapun membahayakankami..,
Ya Allah akhirilah kami dengan bahagia di saat ajal menjemput,
nyatakanlah agar kami mendapat kebaikan melebihi apa yang kami harapkan,
iringilah kami dengan kesejahteraan baik di waktu pagi ataupun sore,
jadikanlah tempat kembali dan tempat tinggal bagi kami ialah menuju
kasih sayangMu, kucurkanlah hujan ampunanMu atas semua dosa-dosa kami,
karuniakan kami agar dapat memperbaiki kehilapan, jadikan ketaqwaan
sebagai bekal kehidupan kami, jadikan kami selalu bersungguh-sungguh
dalam agamaMu, jadikan kami selalu berserah diri dan tawakal kepadaMu,
teguhkan kami di jalan istiqomah (selalu dalam keadaan menyembahMu)..,
lindungi kami dalam kehidupan dunia dari segala hal yang menimbulkan penyesalan di hari qiyamah, ringankanlah
kami dari setiap beban yang menyulitkan karena dosa-dosa, berikanlah
kami kehidupan orang-orang yang mendapat kebahagiaan, lindungilah serta
halangilah kami dari kehidupan orang-orang yang jahat dan tercela,
bebaskan dan selamatkanlah diri kami, kedua orang tua kami, anak-anak
kami, saudara-saudara kami, kawan-kawan kami semua, dari siksa kubur dan
siksa neraka, berkat segala kasihMu.., wahai yang maha mulia, wahai
Yang maha Pengampun, wahai Yang maha menutupi kehilapan,
wahai Yang maha pemurah, wahai Yang maha perkasa (Ya Allah, Ya Allah,
Ya Allah, wahai Yang maha Pengasih, wahai Yang maha Penyayang, dengan
segala kasih Mu, wahai Yang paling Pengasih diantara yang pengasih)3x
.., Sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu dan selalu segera
memenuhi permohonan.., Semoga Allah melimpahkan kasih sayangNya pada
baginda kita Muhammad, keluarga, juga sahabat, amien …,
Demikian,
di antara nasihat Imam Ghazali untuk kita pencari ilmu. Mari kita coba
wujudkan semangat ilmu untuk amal dan amal berdasarkan ilmu, agar kita
dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Amin. Wallahu a'lam.
sumber:
materi Oleh: Aep Saepulloh Darusmanwiati
doa dari: arbabulhija.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar