Penggandaan Uang Gaya Arisan Bodong
Pelaku melakukan trik sulap merubah uang seribu menjadi seratus ribu, dihadapan si A B C dan D. Pelaku menerangkan bahwa, dengan syarat tertentu dia
bisa melakukan hal tersebut untuk jumlah yang lebih banyak. Si A B
dan C tertarik kemudian menyetor sejumlah uang masing masing 1 juta
rupiah dalam bentuk lembaran seribuan. Setelah syarat syarat dipenuhi dan dilakukan
ritual pengubahan nilai nominal uang. ternyata benar benar terjadi
perubahan. 20 lembar uang seribuan milik A telah berubah menjadi 20
lembar 100 ribuan. sedang sisanya 980 lembar lainnya masih tetap.
Tetapi uang milik B dan C tetap tidak berubah.
Pelaku pun membual bahwa Ritual si A sudah berjalan tapi belum sempurna sedangkan B dan C masih mentah. A B dan C pun disarankan untuk menambahkan persyaratan lain.
Rahasia yang tidak diceritakan si pelaku adalah bahwa uang B dan C (total 2 juta) sudah ditukar dengan 20 lembar 100 ribuan kemudian dimasukkan ke dalam karung milik A. sementara lembaran seribuan milik A di bagi bagi ke karung milik B dan C. (ritual uang ghaib selalu di
lakukan dengan karung, tas plastik atau kotak tertutup dengan tujuan
supaya tidak terlihat apa isi sebenarnya dari karung karung
tersebut)
Karung A isinya 20 lembar 100 ribuan+lembaran
seribuan+guntingan koran. Karung B dan C isinya lembaran seribuan
+guntingan koran.
Hari berikutnya D mulai tertarik dan ikut
ritual dengan menyetor 1 juta. Bahkan D mengajak 5 orang temannya
yang masing masing setor 1 juta, sehingga total setoran pengikut baru
= 6juta. Setelah ritual ternyata A, B dan C berhasil mendapatkan
masing masing 2 juta.
Karung milik D dan 5 orang temannya berisi uang seribuan+potongan koran
D dan 5 orang temannya tidak tahu bahwa sebenarnya A B dan C sebenarnya adalah kaki tangan sang pelaku.
Dalam kenyataannya jumlah dan 5 temannya ini jumlahnya bisa sampai puluhan dan uang yang disetorkan plus syarat syaratnya untuk masing masing korban bisa bernilai puluhan atau ratusan juta rupiah.Untuk sedikit menghibur korbannya pelaku memberikan sejumlah hasil (lembaran 100 ribuan) juga pada karung karung korbannya. tetapi total nilai yang dibagikan jauh lebih kecil dibanding dengan jumlah setoran seluruh korbannya. Dengan cara ini pelaku meraup uang tunai dengan mudah.
Semakin banyak jumlah orang yang terpedaya maka semakin lama aksi penipu tersebut bisa aman untuk ditutupi dengan dongeng uang ghaibnya. Tapi jika korban baru tak kunjung datang dan jumlah setoran mulai menipis bualan sang penipu tak kan lagi bisa meredakan rasa dongkol para korban yang tak kunjung mendapatkan hasil. Saat itulah biasanya sang penipu mulai ambil jurus pamungkas yaitu langkah seribu.
Penggandaan Dengan Tipuan Mata (Bantuan Setan dari jenis Jin)
Kalau penggandaan jenis pertama itu murni akal akalan orang biasa, kalau yang tipuan mata ini hanya bisa dilakukan oleh penipu yang memiliki perjanjian khusus dengan setan (dari jenis jin). Yang dikenal
orang sebagai dukun, paranormal, orang pintar, ‘kiai’(dalam
pengertian sempit) biasanya memiliki perilaku khusus dalam
bekerjasama dengan setan dari jenis jin.
Mekanisme Tipuan Mata dalam penggandaan uang adalah sebagai berikut:
Pelaku meminta syarat ritual (syarat yang diminta
oleh setan yang akan membantu) kepada A. Pelaku menyiapkan tas
plastik atau karung kosong. Setelah ritual selesai karung menjadi
penuh dengan uang lembaran 100 ribuan. Uang tersebut bisa digunakan oleh A untuk berbelanja atau membeli apa saja tetapi jangka waktunya ditentukan.
Misalnya uang harus sudah habis sebelum tujuh hari. Waktu tujuh
hari adalah waktu kesepakatan antara pelaku dan setan (dari jenis
jin) yang membantu. Selama tujuh hari penuh pasukan setan menjaga
tiap tiap lebar 100 ribuan tersebut sehingga setiap orang yang
melihat benar benar melihat seolah olah nyata bahwa uang tersebut
adalah lembaran 100 ribu, padahal benda sebenarnya bisa berupa kertas
atau uang uangan atau benda benda lain seperti daun daunan.
Setelah
7 hari berlalu pasukan setan yang menjaga tiap lembar tersebut
pergi, dan mata orang yang melihat lembaran uang uang tersebut akan
melihat benda sebenarnya, yaitu uang uangan, kertas atau dedaunan
Jadi
pasukan setan tadi menipu semua orang selama 7 hari sesuai
kesepakatan. Setan setan itu membuat mata orang melihat lembaran kertas
seolah olah uang pecahan 100 ribu.
Dengan mekanisme semacam
itu si A membelanjakan uang (tipuan sihir) tersebut kepada orang
lain. Jadi setan sekaligus menjebak A untuk membohongi orang lain
dengan bantuan pasukannya.
Demikian 2 jenis penipuan penggandaan uang. Tidak benar bahwa uang yang dihasilkan dengan bantuan setan semacam itu adalah uang yang nyata. karena uang yang dibuat
oleh bank ada nomor serinya masing masing. jumlahnya pun tertentu.
Yang benar adalah bahwa uang dari bantuan setan adalah uang tipuan
mata. Itu artinya A meskipun mendapatkan uang yang bisa dibelanjakan tapi sebenarnya A sudah ditipu oleh setan karena sejatinya itu semua bukanlah uang melainkan sesuatu yang seolah olah uang (akibat tipuan mata yang dilakukan oleh kawanan setan) Dalam bahasa agama populer sering disebut sihir.
Kedua jenis penipuan ini sama sama harus dicermati
agar tidak jatuh korban lebih banyak. Penggandaan uang jenis kedua
tampak lebih pasti berhasil buat si A (pasien/korban) tetapi
sebenarnya si A sudah masuk pada satu dosa besar yang paling berat di hadapan Tuhan, yaitu dosa syirik.
Belajar
dari pengalaman, biasanya yang sudah masuk dalam perangkap kerjasama
dan perjanjian dengan setan, orang orang semacam ini menjadi semakin
sulit untuk bisa kembali kepada Allah. Hal ini disebabkan setan tidak akan mau melepaskan orang orang yang sudah menjadi teman mereka.
Namun kenyataan yang terjadi di masyarakat adalah bukan setan ghoib yang berkerja menipu melainkan setan yang bisa dilihat yaitu dukun yang cuma menipu hingga banyak kita dengar diberitakan adanya para dukun penggandaan uang yang berhasil menipu korbannya hingga ratusan juta rupiah… Logika yang lebih rasional adalah
penggandaan uang secara ghoib hanya trik dukun penipu dan bukan
karena bantuan setan sebab sudah banyak korban penipuan dukun
pengganda uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar