Cabai Rawit Dalam Pot
Cabai rawit (Capsicum frutescens
L.) dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Tumbuh di
Indonesia dan juga tumbuh di berbagai negara, populer sebagai bumbu
masakan di negara-negara Asia Tenggara, dalam bahasa Inggris dikenal
dengan nama Thai pepper atau bird's eye chili pepper. Buah cabai rawit
berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun
ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup
pedas karena tingkat kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala
Scoville (ukuran tentang pedasnya Cabai.)
Ada
baiknya penggemar cabai rawit mencoba menanam sendiri di pekarangan
atau dalam pot, kaena ada saatnya harga cabai rawit melambung sampai Rp
120.000 per kg seperti saat ini (Januari 2011) dan ada kalanya pula
harga cabai rawit anjlok sampai-sampai petani cabai membiarkan cabai
membusuk tanpa dipanen karena harga jual tidak menutupi biaya panen.
Cara budidaya cabai skala rumah tangga bisa anda lihat disini:

Cara budidaya cabai skala rumah tangga bisa anda lihat disini:
- Siapkan media tanam dari campuran tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 3 : 1.
- Semailah benih cabai dalam polybag kecil 2 atau 3 biji tiap polybag, tutup tipis dengan media tanam.
- Setelah bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari), bibit bisa di tanam pada pekarangan atau pot/polybag yang lebih besar.
- Setelah sekitar 2 bulan cabai sudah bisa dipanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar