(Konon, kaifiyah sholat hajat beliau sama dengan ijazah yang saya terima dari jalur paman saya, Kiyai Mujab Shoimuri, dari gurunya, Kiyai Bisri Mustofa, dari Kiyai Ma’ruf, Kedung Lo, Kediri, dari Kiyai Kholil, Bangkalan:
- Wudlu sempurna dengan rukun, sunnah dan adabnya;
- Sholat hajat dua raka’at sempurna dengan rukun, sunnah dan adabnya –sholat hajat dapat dilakukan kapan saja, tidak harus tengah malam seperti tahajjud, karena datangnya hajat pun sewaktu-waktu;
- Mewiridkan “Yaa Syakuur” seribu kali dalam keadaan duduk usai sholat, didahului hadiyah Fatihah kepada Kanjeng Nabi Muhammad Shollallaahu ‘Alaihi Wasallam dan ashhaabis sanad –dari jalur saya berarti sekurang-kurangnya kepada Kiyai Mujab Shoimuri, Kiyai Bisri Mustofa, Kiyai Ma’ruf Kedung Lo dan Kiyai Kholil Bangkalan;
- Doa memohon apa pun yang menjadi hajatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar