DO’A NABI KETIKA TAK ADA LAGI TEMPAT BERLINDUNG
Nabi
Muhammad saw tak henti mengajak masyarakat untuk meng-Esakan Tuhan dan
membawa misi kemansiaan. Ajakan itu oleh komunitasnya dianggap asing,
aneh dan mengganggu. Tak pelak, Nabi saban hari mengalami berbagai macam
kekerasan: caci-maki, pelukaan, penyerangan, pengusiran dan ancaman
pembnuhan atasnya. Tahun 628 H, penderitaan Nabi mencapai puncaknya.
Hari itu, Nabi merasa seakan tak ada lagi tempat berlindung di Makkah.
Beliau akhirnya pergi seorang diri, tanpa seorangpun yang tahu, menuju
Thaif. Nabi berharap di sana ada orang yang mau menolong sekaligus
mengikuti ajakannya. Tetapi harapan itu ternyata sia-sia. Masyarakat di
sana menolak, mencaci dan mengisirnya dengan kasar. Anak-anak muda
bahkan melemparinya dengan batu. Dengan tubuh yang luka, Nabi menuju
kebun anggur, lalu duduk di bawahnya.Dua anak Rabi’ah, pemilik kebun
itu, melihat wajah beliau tampak begitu kusut dan penuh duka. Tangannya
ditengadahkan ke langit dan berdo’a dengan seluruh jiwanya.
اللهم
اني اشكو اليك ضعف قوتي وقلة حيلتي وهواني على الناس ، انت رب المستضعفين
وانت ربي لا اله الا انت ، الى من تكلني ؟ الى بعيد يتجهمني ، ام الى عدو
ملكته امري ، ان لم يكن بك غضب علي فلا ابالي غير ان عافيتك هي اوسع لي ،
اعوذ بنور وجهك الكريم ، الذي أشرقت له الظلمات ، وصلح عليه امر الدنيا
والآخرة من أن يحل علي غضبك او ينزل علي سخطك لك العتبى حتى ترضى ولا حول
ولا قوة لنا الا بك.
Wahai Tuhan-ku, kepada-Mu aku mengadukan lemahnya kekuatanku, sempitnya upayaku, dan betapa rendahnya aku di mata manusia.
Wahai
Tuhan, Engkaulah Maha Pengasih dari semua pengasih, Engkaulah Pelindung
orang-orang yang dilemahkan, dan Engkaulah Tuhan ku. Tidak ada tuhan
selain Engkau.
Kepada
siapakah Engkau akan menyerahkan diri hamba-hamba-Mu ini? Kepada yang
jauh yang bermuka masam kah? Atau kepada musuh yang akan menguasaiku.
Asal Engkau tiada memurkaiku, aku tak peduli. Hanya maaf-Mu-lah yang
sangat aku dambakan.
Aku
berlindung di bawah Cahaya Kasih-Mu yang menerangi semua kegelapan, dan
atasnyalah semua urusan kehidupan di dunia dan akhirat akan menjadi
baik. Janganlah Engkau turunkan murka-Mu kepadaku dan kepada mereka.
Hanya untuk-Mulah aku rela dihinakan, asal saja Engkau Mencintai-ku.
Dan tiada upaya dan tiada kekuatan, kecuali dari-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar