Selasa, 12 Juni 2012

Awwalud diin ma'rifatullah



teruntuk kawanku semua..
di manapun kau berada..
ijinkan aku melalui surat ini..
curahkan gundah hati..

ketika jejak kata Abu Hanifah..
kubaca dan kutelaah..
galau nian hatiku..
sebab pernyataan beliau itu..

"LAA 'UDZRO LI AHADIN FIL JAHLI BIKHOLIQIHI"
katanya,
"tiada alasan bagi seorangpun..
..untuk tak mengenal Penciptanya!"

atau yang masyhur berabad-abad..
dalam untai sya'ir Zubad..
"AWWALU WAJIBIN 'ALAL INSANI..
..MA'RIFATUL ILAHI BISTIQONI.."

sungguh satu pisau penyayat..
bagi setiap pendamba hakikat..
"kewajiban pertama bagi manusia..
..adalah mengenal Tuhan dengan seksama"

bagiku,
ini benar-benar dogma yang 'menyiksa'!

pertanyaan dalam lubuk hati mengusikku, kawan..
apakah aku t'lah benar-benar kenal Dia?
Dia yang disebut-sebut sebagai 'Pencipta'?

harus bagaimana aku deskripsikan Dia, kawan?
berbagai racik teori tersuguhkan..
tapi mana, yang bisa sungkurkan kepasrahan?

ah!
mungkin aku harus mulai mengasah jiwa..
kepekaan inderawi sepeka-pekanya..
dengan kebijaksanaan fitrah manusia..

sebagaimana disebut dalam sejarah..
tentang seorang jujur, Qas bin Sa'idah..
di masa sebelum diutusnya al-Huda..
..Rasulullah Muhammad al-Musthafa..

Qas ditanya,

"Apakah bagi alam raya ini ada Tuhan?"
dengan indah dijawabnya;
"AL-BI'ROTU TADULLU 'ALAL BA'IIR..
.. WA ATSRUL AQDAAMI 'ALAL MASIIR"

"adanya tambatan unta menunjukkan ada penambatnya..
..adanya jejak kaki tunjukkan pula, ada pelangkahnya"

maka nyatalah senyata-nyatanya..
Ada-nya Dia dibalik semua yang ada..
hingga nampaklah Yang Tersembunyi..
menyembunyikan segala yang nampak ini..

tapi, Dia yang mana, kawan?
apakah Dia-mu sama dengan Dia-ku?
Dia yang bagaimana, kawan?
mampukah yang terbatas 'mendekap' Yang Tanpa Batas?

ah!
mungkin dengan keterbatasan itu..
aku hanya bisa meniru-niru..
ikrar kejujuran Zaid bin 'Amru..

dalam sujud ia ungkapkan;
"Tuhanku Tuhannya Ibrahim!
Agamaku Agama Ibrahim!"

ia berujar pula dengan irama rindu,
"aku menantikan seorang nabi..
..dari keturunan Isma'il..
..dari keluarga Abdul Mutthalib..

..biarpun jika ku tak berjumpa dengannya..
..aku percaya padanya!
..aku membenarkannya!
..aku bersaksi atas kenabiannya!

..siapapun yang mendapati dia..
..dan kelak berjumpa dengannya..
..maka sampaikanlah salam..
..dariku, untuknya..

duh..
cukupkah dengan udzur lemahnya akalku..
serta keengganan mujahadah nafsuku..
lantas aku berikrar rindu..
meniru beliau, Zaid bin 'Amru?

Tuhanku Tuhannya Muhammad!
Agamaku Agama Muhammad!
aku telah mendengar cerita..
adanya seorang Nabi Mulia..

biarpun tak pernah ku menjumpainya..
aku percaya padanya!
aku membenarkannya!
aku bersaksi atas kenabiannya!

siapapun darimu kawan, yang bejumpa dengannya..
kelak di kerindangan firdaus sana..
sedangkan aku terbakar di neraka..
tolong, sampaikan salam..

dariku, untuknya..
dariku, untuknya..
dariku, untuknya..

akhirul kalam,

siapapun di antaramu, kawan..
yang berhasil lulus segala macam ujian..
dan menikmati keindahan surgawi..
berkumpul, sowan kepada Sang Nabi..

sedangkan aku tertakdir di neraka..
yang aku berlindung darinya..
kumohon, sampaikan salam rindu..
dariku, untuk beliau..

..Muhammad Shallallaahu 'Alayhi Wa Sallam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar